Gambar

Gambar

Sabtu, 15 Maret 2014

Sejarah Teori Ekonomi: Sosialisme Sebelum Marxisme

Pemikiran Sosialisme
1.        Sosialisme Sebelum Marxisme
A.       Pengertian Sosialisme
Pada awalnya “sosialisme” dimaksudkan untuk menunjukkan sistem – sistem pemlikan dan pemanfaatan sumber – sumber produksi secara kolektif. Dengan definisi itu, sosialisme bisa mencakup asosiasi – asosiasi kooperatif maupun pemilikan dan pengoperasian oleh pemerintah.
Kelompok pertama (sosialisme sebelum Marx), dibagi atas kelompok pemikir sosialis yang cenderung “utopis” dan kelompok pemikir yang mencoba merealisasi gagasan – gagasan mereka dengan membentuk komunitas – komunitas bersama.
Sosialisme Utopis atau Sosialisme Utopia adalah sebuah istilah untuk mendefinisikan awal mula pemikiran sosialisme modern. Para sosialis utopis tidak pernah benar-benar menggunakan ini untuk menyebut diri mereka; istilah "Sosialisme Utopis" awalnya diperkenalkan oleh Karl Marx dan kemudian digunakan oleh pemikir-pemikir sosialis setelahnya, untuk menggambarkan awal kaum sosialis intelektual yang menciptakan hipotetis masa datang dari penganut paham egalitarian dan masyarakat komunal tanpa semata-mata memperhatikan diri mereka sendiri dengan suatu cara dimana komunitas masyarakat seperti itu bisa diciptakan atau diperjuangkan. Kata utopia sendiri diambil dari kisah pulau Utopia karangan Thomas Moore.
Robert Owen adalah seorang pengusaha yang kaya. Penderitaan yang pahit membuatnya berpikir bagaimana menciptakan suatu komunitas yang ideal, dimana kesejahteraan masyarakat sangat diperhatikan. Untuk itu Owen membangun pabrik sebagai model untuk perbaikan kesejahteraan para pekerja, yang disebut parallelogram. Ide Owen tentang sosialis dapat dilihat dari bukunya ”The New View of Society”. Ia juga menuntut adanya partisipasi pemerintah. Sama seperti Owen, Fourier dan Blanc juga berhasil merealisasikan pemikirannya dengan membentuk suatu daerah ideal yang berdasar atas pemikiran sosialisme. Tetapi sayang komunitas-komunitas itu tidak dapat bertahan lama karena beberapa faktor antara lain (1)oposisi dari beberapa kapitalis; (2)kekurangan modal; (3)tidak kuat bersaing dalam sistem kapitalis-liberalis; (4)serta kelemahan dalam pengelolaan. Dapat dikatakan bahwa ide pemikir sosialis adalah masih bersifat utopis, bersifat angan-angan, dan terlalu naif untuk diikuti. Karena dinilai idealisme mereka memang tinggi, tetapi secara teoritis-praktis tidak bisa direalisasi. Kalaupun ada yang merealisasi kebanyakan akan segera layu sebelum berkembang. Barulah ditangan Marx, ide sosialisme memperoleh ”landasan ilmiah” untuk berkembang menjadi sesuatu yang realistis.
2.        Marxisme
Karl Marx sangat benci dengan sistem perekonomian liberal yang digagas ole Adam Smith. Untuk menunjukkan kebenciannya, Marx menggunakan berbagai argumen untuk membuktikan bahwa sistem liberal/kapitalis itu buruk. Argumen – argumen yang disusun Marx dapat dilihat dari berbagai segi, baik dari sisi moral, sosiologi, maupun ekonomi.
Menurut Marx, sejarah segala masyarakat yang ada hingga sekarang pada hakikatnya adalah sejarah pertentangan kelas. Di zaman kuno ada kaum bangsawan yang bebas dan budak yang terikat. Bahkan dizaman modern ini ada masyarakat kelas kaya dan masyarakat kelas tak berpunya. Semua kelas – kelas masyarakat ini dianggap Marx timbul sebagai hasil dari kegiatan ekonomi masyarakat.
kelebihan nilai produktivitas kerja buruh atas upah alami disebut nilai leih (surplus value), dinikmati oleh para pemilik modal. Semakin kecil upah alami yang dibayarkan pada kaum buruh, semakn besar nilai surplus yang dinikmati pemilik modal. Berarti semakin besar pengisapan atau eksploitasi dari pemilik modal  atas kaum buruh. Hal ini dutulis Marx dalam Das Kapital. Sebagian dari laba yang merupakan surplus value tersebut diutamakan kembali sebagai investasi, apakah untuk memperluas usaha yang ada atau membuka lapangan usaha baru. Dari hasil investasi ini kekayaan mereka akan semakin menumpuk, semakin lama semakin besar
Dengan materialisme historis, Marx percaya sejarah manusia ditentukan oleh kebutuhan ekonominya yang paling dasar, yaitu kebutuhan akan materi. Seluruh tindak tanduk manusia didorong oleh motif ekonomi, yaitu pemuasan materi. Marx percaya bahwa kekuatan-kekuatan ekonomi (yang disebutnya kekuatan-kekuatan produktif, productive force sangat menentukan hubungan-hubungan produksi, pasar, masyarakat, dan bahkan termasuk Supra struktur ideologi, falsafah, Hukum, sosial, budaya, agama, kesenian, dan sebagainya) nantinya diorganisasi.
Manurut Marx, kelompok masyarakat akan mengalami fase – fase sebagai berikut:
1.    Komunisme primitif (suku),
2.    Perbudakan,
3.    Feodalisme,
4.    Sosialisme, dan
5.    Komunisme.
Marx membedakan fase sosialisme dan komunisme, perbedaan diantara kedua fase tersebutt dilihat dari:
1.    Produktivitas,
2.    Hakikat manusia sebagai produsen, dan
3.    Pembagian pendapatan.
3.        Marxisme Era Baru
1.    Leninisme
Leninisme adalah teori politik dan praktek kediktatoran proletariat. Leninisme terdiri dari teori politik dan ekonomi sosialis yang dikembangkan dari Marxisme.  Pendirinya Vladimir Ilich Lenin (1870-1924) adalah bapak revolusi Rusia. Karya tulisnya yang cukup penting adalah The Development of Capitalism in Rusia (1956) dan Imperialism, the Highest Stage of Capitalism (1933). Lenin berkeinginan membentuk negara komunis pertama di Rusia melalui beberapa teori yang dikemukakannya sebagai kritikan terhadap kapitalisme.

2.    Revisionisme
Revisionisme adalah aliran yang berkembang di negara-negara Eropa yang menganggap bahwa kejatuhan kapitalisme tidak harus melaui revolusi kekerasan seperti yang dilakukan Marx ataupun Lenin. Gerkan revisionis sebetulnya sudah dimulai di Jerman setelah Engels meninggal tahun 1895. Tujuan gerakan revisionis adalah untuk merevisi pemikiran-pemikiran Marx dan Engels. Tokoh revisionis cukup banyak diantaranya Bernstein, Tugan-Baranovsky, Kautsky dan Luxemburg.
3.    Aliran Kiri Baru
Aliran kiri baru mulai bangkit dan diterima di Amerika Serikat serta negara-negara Eropa Barat pada pertengahan tahun 60-an. Gerakan ini dipengaruhi oleh berbagai aliran sosialis yang sangat berbeda. Mulai dari pendiri aliran Marxisme ortodoks sampai kaum radikal yang sering mengkritik kapitalisme bahkan penulis-penulis non-Marxis. Secara sederhana aliran Kiri Baru dapat diartikan sebagai kombinasi dari Marxisme-Leninisme ortodoks dengan pemikiran radikal baru. Perhatian terhadap Marxisme muncul lagi setelah diterbitkanya buku Monopoli Capital oleh Paul Baran dan Paul Sweezy tahun 1966.


Sumber:
1.    Deliarnov. 2012. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT. Rajagravindo Persada.

4.    http://duniabirulaut.blogspot.com

1 komentar:

  1. Lucky Eagle Casino Resort & Spa | Temecula, AZ - JT Hub
    For the ultimate in gaming and entertainment, you'll find over 1,300 slots and 하남 출장마사지 table games and 서산 출장안마 more than 동두천 출장안마 200 사천 출장샵 table 울산광역 출장샵 games, including blackjack, craps,

    BalasHapus